BukuResensiKu - Brida

Judul : Brida
Pengarang : Paulo Coelho
Penerjemah : Olivia Gerungan
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 9789792299427
Tebal : 232 Halaman
Rating : 2 dari 5



Semua orang memiliki "Takdir" yang harus dijalani. Takdir Brida adalah memiliki "bakat" dan sedang berusaha untuk menjalaninya. Dan kehidupan mengarahkannya pada sebuah pencarian. Brida kemudian menemukan seseorang yang bisa menuntunnya untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mengusik hidupnya. Namanya Sang Magus. Brida mengatakan bahwa ia ingin mempelajari sihir. Magus adalah seorang Guru. Dengannya, Brida merasa bahwa dia akan menemukan pencariannya. Magus melakukan tes pada Brida dan ternyata dia lolos ujian pertamanya. 

Oleh karena Brida sering mengunjungi toko yang bernuansa okultisme, Brida diarahkan pada guru yang lain, bernama Wicca. Bersama Wicca, Brida diajarkan Tradisi Bulan. Brida dibawa ke masa lalunya di mana dia adalah seorang bernama Loni yang hidup pada masa abad pertengahan, seseorang yang sedang menanti detik-detik ajalnya. Sebelum ia kembali pada kesadarannya, ada Suara-Suara yang mengatakan bahwa: "Dalam hidup, setiap wanita bisa menggunakan Empat Cincin Pewahyuan: Sang perawan, santa, martir, dan penyihir." Melalui Loni, dikatakan bahwa ia telah menguasai cincin Sang Martir.

Brida berjanji pada dirinya sendiri bahwa jika dia mengalami perkembangan dalam menemukan jalannya, ia akan kembali bertemu dengan Sang Magus. Brida kembali menemuinya. Dari awal pertemuan, Magus meyakini bahwa Brida adalah Pasangan Jiwa-nya. Seseorang yang mempunyai tanda cahaya di bahu kirinya. Pada saat tertentu juga akhirnya Brida menyadari kalau Lorens kekasihnya, yang dia harapkan sebagai seorang Pasangan Jiwa-nya adalah bukan. Brida mendapati kenyataan bahwa Magus-lah yang menjadi pasangan jiwanya, meskipun dia tidak dapat menghilangkan Lorens dari kehidupannya begitu saja.



Waduh ini bagaimana ya? Nggak ngerti ini maksudnya apa, hahaha. Baru kali ini baca novelnya Paulo Coelho tapi nggak berada di satu frekuensi. Padahal saya cukup akrab dengan bacaan seputar penyihir, yeah, hidup saya penuh dengan imajinasi dan fantasi seputar wizarding world of Harry Potter, tema seperti ini tidaklah asing. Bahkan kalau mau, istilahnya, "merasionalkan" dunia sihir-sihir itu sih nggak susah ya, tapi... tetap aja nggak nyambung. Tapi so far, saya baca sampai habis, itu juga berkat dorongan "sesuatu" yang dari pertengahan saya prediksi bakal muncul dalam novel ini tapi nyatanya... sampai akhir nggak nemu yang awalnya sudah saya ekspektasikan. Cerita tentang Tradisi Bulan dan Tradisi Matahari beberapa kali mengingatkan saya sama para sufi, in a different way tentu saja. Tapi harapan saya sampai ending nggak terpuaskan. 

Kesimpulannya, harus puas di dua bintang. Jadi kangen Santiago sama Aleph.
~ MyBookComic

Do you Like This BukuResensiKu - Brida ? Let's Share via